Monday, December 24, 2012

Butiran Senyum Kemunafikan (Part. 6)

Posted by Aprillia Himatina at 11:13 PM 0 comments

Aku benci ketika kita saling menyalahkan, mencari kambing hitam dari setiap permasalahan. Aku benci ketika emosi dalam diriku dan Kak Dhisa menjadi begitu dominan saat kita tak mampu berbicara dengan kepala dingin. Aku benci! Amat sangat benci sekali! S ebenarnya ini semua mungkin bukan salahku dan bukan salahmu. Ini persoalan kita. Mungkin ini bisa jadi salahku, yang selalu tak mengerti jalan pikiran Kak Dhisa, yang tak pernah mengerti Kak Dhisa. Mungkin juga ini salahmu, yang selalu memikirkan banyak hal dengan logika, yang selalu mencerna banyak hal dengan presepsimu. Dan kemungkinan berikutnya, ini salah kita. Kita yang tak mampu menahan amarah. 
Sampai pada suatu hari aku memberanikan diri bicara dengannya, “Jadi, apa kabarmu Kak? Setelah sekian lama kita tak saling berkabar, nampaknya ada banyak yang berubah, dan mungkin ada hal baru yang tidak aku ketahui.” Cukup lama setelah Kak Dhisa menjawab pertanyaanku itu kita berdua saling terdiam. “Aku berharap kamu tak pernah berubah, meskipun kita tak terlalu sering bertatapan mata.” Pikiranku melayang dimana aku dan Kak Dhisa pertama kali bertemu. Waktu MOS, sebenarnya aku tidak terlalu ingat dia, karena saat itu aku dekat dengan salah satu temannya. Tapi entah seiring waktu berjalan, kami pun semakin dekat. Saat itu, aku dan Kak Dhisa ikut seleksi untuk masuk organisasi di sekolah kami. Mungkin dengan intensitas bertemu yang cukup sering aku dan dia jadi bisa lebih mengenal karakter satu sama lain. Seperti hingga saat ini, aku mengenal Kak Dhisa lebih dari ‘mereka’, dan Kak Dhisa juga lebih mengenalku dibanding teman – temannya yang lain. Dan entah mengapa, hal apapun, tebakan apapun mengenai diriku, Kak Dhisa selalu tepat. Aku sendiri kadang sampai bingung, ini semacam kebetulan atau memang jalan Tuhan?
Tapi sekarang semua telah baik, kita sudah berbicara satu sama lain. Kita jsudah membicarakan kesalahpahaman itu. Lewat chat di Yahoo Messenger, ya, mungkin terlihat lucu, tapi itulah faktanya. “Jaman alay”, itu sebutan dari aku dan Kak Dhisa untuk masa – masa dimana aku dan dia saling terdiam, tak banyak bicara satu sama lain seakan tak saling kenal. Setelah diingat memang waktu itu kita berdua atau khususnya aku, terlalu berlebihan, alay! Toh ini semua sebenarnya hanya masalah waktu. Kita berdua mulai saling berbagi cerita lagi, fantastis!
Hujan menari – nari dengan lembut diantara tanah basah yang setia terdiam pada posisinya. Dedaunan terombang – ambing mengikuti gerakan hujan. Deras rintiknya menyapa relung – relung hati yang bungkam, terik matahari seakan – akan terlupakan, hanya ada derai air dengan suhu dingin yang menyejukkan hawa gerah. Hujan masih bercengkrama dengan ramah, membasuh hati yang gundah. Aku terdiam menatap hujan yang cukup deras, nampaknya ia tak mau berhenti. Aku terdiam. Tak mampu berbuat apa – apa. Hanya menatap hujan. Berkali – kali. Terus – menerus.
Sampai dengan saat ini, hubunganku dan Kak Dhisa berjalan baik. Tidak ada lagi pertengkaran – pertengkaran, permasalahan, atau kesalahpahaman. Kita sudah belajar dari masa lalu, seperti kalimatku untuk Kak Dhisa “Masa lalu bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dijadikan kenangan, untuk jadi pelajaran.” Dan sewaktu Kak Dhisa bercerita sesuatu padaku, aku juga sempat mengucapkan kalimat atau entah apa ini “Suka, lalu pedekate, lalu ingin memiliki. Hilanglah esensi dari sayang kalau hanya mementingkan perasaan ingin memiliki” Aku berkata seperti itu karna aku tak ingin melihatnya kecewa nantinya, walaupun aku berharap dia tak akan kecewa akan hal itu. Tapi apa salahnya kan antisipasi? Toh, itu tak ada ruginya.


Melewatkanmu~

Posted by Aprillia Himatina at 10:22 PM 0 comments

Melewatkanmu di lembaran hariku
Selalu terhenti di batas senyumanmu
Walau berakhir cinta kita berdua
Hati ini tak ingin dan selalu berdusta

Melupakanmu takkan mudah bagiku
Selalu ku coba namun aku tak mampu
Membuang semua kisah yang telah berlalu
Di sudut relung hatiku yang membisu
ku merindukanmu

Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku

Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia

Thursday, December 20, 2012

Tonight...

Posted by Aprillia Himatina at 9:45 PM 0 comments
Emmm.. 
Aku gak tau kenapa tapi...
Aku kangen beberapa orang malam ini :(
kangeeeeennnnnnnn banget :((


Wednesday, December 19, 2012

To........ *krik*

Posted by Aprillia Himatina at 12:03 AM 0 comments
Nih, aku udah ngepost 10 entries baru ._. (11 sama yang ini)
Ini nih, khusus nih buat Okta :p (@oktadiandewii) buat dek Okta ding *apasih* ._.
Aku udah ngepost banyak tuh, mau dikasih apa? hahaha :D
Oh iya, kapan - kapan aku mau ceritain ini nih -> Oktadianti Rachmadewi :p Adek kelas paling..........cantik,oke boleh -_-
Gila kan? Aku ngepost di blog yang ini khusus buat kamu nih *toyor* :| Kurang baik apa? :p Udah jadi kakak kelas yang baik kan? Mumumuw
Tunggu ya, aku bakalan ceritain kamu disini, so sweet kan? :3 wkwkwk
Yaudah sih ya, ini udah jam 12 lebih ._.
Guten nacht :*


himpret

Tuesday, December 18, 2012

~Untitled~

Posted by Aprillia Himatina at 11:58 PM 0 comments
Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara
Kau hadir dengan ketiadaan
Sederhana dalam ketidakmengertian
Gerakanmu tiada pasti
Namun, aku terus disini
Mencintaimu
Entah kenapa
Posted by Aprillia Himatina at 11:54 PM 0 comments
Love is real, real is Love.
Love is wanting to be loved.
Love is you.
You and me.
Love is knowing.
You can be...

Result of The First Semester In Grade XI

Posted by Aprillia Himatina at 11:46 PM 0 comments
Hello helloooooo :D
Aaaa, I'm really really glad this month. Finally...all of my worried didn't happen :3
Kemaren hari Sabtu (tepatnya tanggal 15 Desember 2012) akhirnya aku dan semua siswa SMA N 1 Magelang get our result!!! Yes, akhirnya setelah sempet deg - degan, mules, panas dingin selama sabtu pagi itu, akhirnya hal yang ditunggu tunggu terjawab sudah #tsahhh :p #alaybiarin
RAPORT!!! YEAH, RAPORT \m/
Sekitar jam setengah 8, wali kelasku (Bu ***) udah masuk ke kelas *rajin yah,alhamdulillah :p* Tapi herannya waktu itu beliau kok gak bawa rapot, trus ada yang tanya ._.
Ternyata beliau gak kuat ngangkat rapot yang banyak dan akhirnya nyuruh temen kelasku yang ngambil -_- #ealah
Hal pertama yang aku dan mungkin beberapa temen lain pikirin setelah rapot sampe di kelas adalah......
Rapotnya baru, aaaa bagus :D Gak kayak waktu kelas X yang cuma map plastik #ehmaap ._.v
Abis itu Bu *** fese fese gitu, dari raut muka sama nada bicaranya sih beliau keliatannya bangga sama kelas (XI IA 6) :)) Dan emang, Alhamdulillah, kelasku termasuk kelas yang diatas rata rata lah, ya masuk 3 besar lah :p hahaha. 
Alhamdulillah lagi, kelasku tu rata, jadi gak ada yang keliatan pinter buanget, dan gak ada yang keliatan agak kurang u.u Itu udah jadi nilai plus buat kelasku *prok prok prok*
Tiba - tiba Bu *** nawarin buat bacain peringkat. Galau banget, mules, tangan dingin, ya ampun....segala macem aku rasain pas itu x_x Tapi akhirnya yang dibacain cuma yang masuk sepuluh besar :)
Tepuk tangan mengiringi pembacaan ranking di kelasku u.u
Dan tiba - tiba, tanpa di duga......
Absen 1 ranking 9 :"""""))))) aaaaaaa, terharu abisssssss :) rasanya tu sueneng buanget lah~
Syubidubidu~ Aku bener - bener gak nyangka bisa ada di posisi itu,di jejeran anak - anak yang pinter dan rajin di kelasku :O Padahal aku udah takut, soalnya mid semesterku kemaren agak trouble gara - gara waktu itu aku masih ada pra LDKS dan LDKS MPK. Dan selain itu, waktu itu orang tuaku bener - bener keliatan kecewa, rasanya sedih banget waktu liet hasil mid kayak gitu, jauh dari harapan orang tua :( Sempet down hari itu,aku inget banget waktu itu hari Senin, eh tapi setelah itu aku pergi ke KFC trus buat nangis orang ._.v Eh tapi gak ada maksud buat bikin nangis, kan aku peduli sama orangnya, berarti aku sayang dong ;) wkwk. Mulai dari itu, aku bener - bener bertekad buat gak ngecewain orang tua lagi. Daan ternyata Allah bener - bener baik banget sama aku :)
Alhamdulillah :)))
Dan abis itu aku tambah seneng lagi karna aku tau -> kalau aku di kelas XI IA * aku bisa jadi ranking 4 !!! :D
Aaaaa, so proud :')
Aku bakalan berusaha lebih lagi buat semester depan, dan kedepan, dan buat UN !! Bismillah, semoga aku bisa dapet jalur undangan atau lebih bahagia lagi kalo aku bisa di AMKG,amin O:)
SEMANGAT!


himpret
Posted by Aprillia Himatina at 10:55 PM 0 comments
belum pernah ku jatuh cinta, sekeras ini seperti padamu :)
Posted by Aprillia Himatina at 10:48 PM 0 comments
jangan kau beri harapan padaku, seperti ingin tapi tak ingin :)

Butiran Senyum Kemunafikan (Part. 5)

Posted by Aprillia Himatina at 10:29 PM 0 comments


Jumat berikutnya, 24 Februari 2012, aku dan Kak Dhisa dipertemukan lagi dalam acara yang sama. Tapi kali ini ada yang berbeda. Hanya karna sebuah game, truth or dare, jalan pikiranku berubah. Dia melanggar janjinya sendiri, dengan mudahnya dia membicarakan suatu hal yang benar – benar mengejutkanku. Rasanya seperti kutub utara seakan berpindah ke selatan, berbalik! Muka yang tadinya aku tundukkan, dengan seketika tegak dan aku tidak dapat menyembunyikan kekhawatiranku. Tatapan yang tadinya kosong, berubah memelas. Tapi entah mengapa,jarak kami yang saat itu hanya dibatasi oleh seorang Cina tak mampu mengubah pikirannya. Aku hancur, aku kecewa. Aku tidak dapat bersembunyi, yang bisa ku lakukan setelah itu adalah menyendiri, aku pergi dari tempat itu sejenak. Tak habis pikir mengapa Kak Dhisa berbuat setega itu. “Mungkin karma” pikirku untuk menenangkan diri.
Aku tak dapat menyembunyikan amarahku, hati yang sedari kemarin dipenuhi abu lama kelamaan berubah menjadi bara api kecil yang tanpa disadari telah membesar. Aku terlampau percaya padanya, tak pernah terlintas bahwa Kak Dhisa akan setega itu. Hari demi hari berlalu, sudah 1 bulan aku dan Kak Dhisa saling menyembunyikan suara satu sama lain. Hal yang bisa ku lakukan hanya mengiriminya SMS atau hanya sekedar chatting berharap ada setitik cahaya bintang yang membantuku menerangi kegelapan di salah satu sisi Kak Dhisa.
Di sela – sela kesalahpahaman diantara kami, aku sempat menulis status di dua akun jejaring sosialku,tanggal 26 Februari 2012. “Aku capek setiap hari menghindarinya. Jika mata kami bertemu pandang, aku tidak ingin lagi pura – pura sibuk atau tidak melihat. Sudah terlalu munafik aku berbuat seperti itu” Kalimat itu aku kutip dari sebuah novel yang baru saja aku baca. Bicara mengenai jejaring sosial, tepat sebulan kemudian, 26 Maret 2012, aku kembali menulis status. “Maaf” Aku lupa itu untuk apa, tapi aku yakin saat itu aku hanya sedang teringat akan kesalahanku.  Aku menunggu hari yang sama agar bisa kembali mendengar suara ataupun entah cerita dari Kak Dhisa.
“Aku lelah menjadi seseorang yang bukan diriku sendiri. Aku lelah menjadi seseorang yang bahkan tak kukenali sama sekali, Him” Aku hanya bisa mematung dan berpikir, menyelami labirin – labirin dalam otakku yang semakin rumit dan semakin tak kumengerti. Aku mencoba menguatkan langkahku dan menegakkan ketegaran hatiku. Tapi aku muak terlihat kuat! Aku muak berpura – pura menjadi seseorang yang terlihat kuat! Aku lelah bahwa aku harus memendam semua uneg – uneg ini. Aku lelah dalam kepalsuan. Aku sangat ingin menangis, tapi aku hanya bisa menyembunyikan air mataku. Karna aku tau Kak Dhisa juga pasti benci kalau aku sampai meneteskan bulir – bulir air mata ini.
Aku tak tahu mengapa pertengkaran seperti ini terjadi pada aku dan dia. Aku tak mengerti apa salahku dan apa salahmu yang selalu menghasilkan adu argumen tanpa mengerti situasi. Ada batu yang sangat keras di kepalaku dan kepalamu. Ada aliran sungai yang begitu deras pada setiap tutur kataku dan tutur katamu. Kita selalu merasa paling dewasa. Kita selalu merasa paling tahu apa yang ada di dunia. Keegoisan yang membuncah liar itu, amarah yang tak terkendali itu, seperti ada iblis yang memporak – porandakan isi otak kita. Sehingga tak ada kata yang tersaring dalam obrolan kita. Mungkin... benar kalau kita masih seorang bocah. Walaupun kamu telah berusia 17 tahun, dan saat itu aku masih berusia 15 tahun. Kita masih mencoba untuk dewasa. Kita masih mencoba untuk berubah. Peralihan yang paling sulit ketika anak ingusan menciumi titik kedewasaan. Jiwaku dan jiwamu masih terlalu lemah untuk mengerti segala hal yang disediakan dunia. Mataku dan matamu masih terlalu lelah untuk menatap segala kemungkinan yang ada. Awalnya, kita selalu berbicara tentang kesamaan dalam diri kita. Tapi saat pertengkaran tercipta, kita malah saling mengungkit perbedaan yang turut menjadi penumpang gelap dalam pelayaran kita. Ini tentu bukan cara orang dewasa menyelesaikan masalah. 

Move On? Why not?

Posted by Aprillia Himatina at 10:16 PM 0 comments
Berikut ini adalah Tips Move on atau lebih tepatnya Move up (bergerak lebih naik) secara baik :D

1. Jangan berusaha melupakan masa lalu, terima masa lalu dengan pengertian baik bahwa itu adalah proses kedewasaan.
2. Berikan waktu yang cukup untuk diri anda berduka, namun jangan larut dalam kesedihan, ingat masa depan yang lebih baik masih menanti :)
3. Temukan teman untuk bercerita, teman yang tentunya akan membuat kita lebih baik, sharing pengalaman dan pelajaran berarti.
4. Cari sesuatu yang baru, Move on bukan berarti "Kekasih baru" namun memiliki pola pikir yang baru, yang di dapat dari masa lalu.
5. Percayalah bahwa masih ada yang lebih baik di hadapan kita, karena sekarang kita sudah belajar dari pengalaman dan jadi lebih dewasa.
6. Dan pada akhirnya, Move on atau Move up kembali kepada keputusan kita masing-masing, putuskan yang terbaik, karena masa depan masih panjang :)

Sekian pembahasan saya tentang Move on yang sekarang berganti menjadi move up! Semoga bisa membantu dan berguna bagi nusa dan bangsa :p hahaha


himpret

Monday, December 17, 2012

Himpret Golden Ways~ Syududududu

Posted by Aprillia Himatina at 7:48 PM 0 comments
Ini adalah kumpulan katmutku dari kemaren (2 hari yang lalu) sampe sekarang aku nulis ini u.u
Aku nulis "golden ways" ini di akun twitterku (@himatina_AHR)
I just hope you enjoy this ;)
Check this out!!!

Menunggu adalah pekerjaan yg membutuhkan pengertian, mengerti bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.
Ada alasan untuk setiap kesalahan, adakah pintu hati untuk semua pengampunan atas kesalahan itu
Jangan Hanya Move on, tapi Move up itu yg perlu,bergerak lebih naik, belajar dari apa yang terjadi dan jadi lebih baik:)
Kebahagiaan sejati, ada saat kita bisa membahagiakan orang lain di sekitar kita, karena hidup kita bukanlah untuk diri kita sendiri :)
Menangislah jika itu membuatmu tenang, tapi pastikan jangan pernah menangis lagi karena alasan yang sama. :)
Tidak perlu risau dengan pendapat orang lain, fokus dan perbaiki diri sendiri jauh lebih baik daripada mengurusi orang lain :)
Hidup ini tidak mudah. Jangan mempersulitnya dengan kebiasaan mengeluh dan menyalahkan orang lain.
Merelakan itu harus belajar ikhlas, belajar mengerti bahwa apa yg kita lepaskan semua untuk kebaikan :)
Sakit hati membuat kita tersiksa sendiri, semakin lama kita menyimpannya semakin lama kita disakiti, maafkanlah :)
Kecewa adalah hal yang wajar, belajar mengerti bahwa ada beberapa hal yang tidak harus dipaksakan :)
Lebih baik melupakan siapa yang menyakitimu dan mengingat siapa yang bisa membuatmu tersenyum kembali :)
Pada dasarnya setiap orang memiliki emosi dasar, dan bisa mengatur emosinya bila mereka mau mengenali dan belajar :)
Cinta itu butuh proses, butuh pengenalan secara emosional, sedangkan kagum berlangsung cepat dan langsung.
Syarat untuk menjadi semakin kuat adalah dengan mampu melewati masa-masa lemah:)
Masa lalu adalah yg menjadikan kita yang sekarang, perindah masa depan itu cara mensyukurinya :)
Dewasa membutuhkan proses, respon dalam menghadapi apa yang terjadi dalam hidup kita masing-masing.
Secara umum seseorang akan membentuk perilaku tertentu yang berbeda dari biasanya bila ia sedang menyembunyikan sesuatu.
Pemulihan hati dapat dimulai dengan memaafkan :) Menerima semua yang terjadi dan memulai kisah yang baru.
Permintaan maaf harus disertai dengan keinginan dan pembuktian akan perubahan, tunjukan bahwa semuanya telah berbeda.
Sabar itu tidak terbatas, jika sabar ada batasnya itu namanya ketidaksabaran yang tertunda :)
Kita hidup bukan dari apa yang dipikirkan orang lain, tapi apa yang kita pikirkan kemudian lakukan :)
Menyerah tak berarti lemah, kamu cukup kuat melepaskannya. Kamu mungkin teteskan air mata, tapi itu agar hatimu tak terus terluka
Menghargai orang lain pada dasarnya menentukan harga dari kita sendiri, semakin kita dewasa semakin bisa menghargai.
Menangis itu perlu jika memang harus, tapi setelah menangis kita harus lebih baik dari sebelumnya :)
Melepaskan yg dicintai selalu jadi hal yg sulit untuk dilakukan, Tapi dengan tetap pada kenangan akan membuat hidup kita semakin sulit.

I just want to share something that...emmm..maybe useful for the others. I love you, yeah you! A person who read this :p hahaha
Wait for another golden ways of Himpret :D
Tschuss~


himpret

Butiran Senyum Kemunafikan (Part. 4)

Posted by Aprillia Himatina at 7:22 PM 0 comments

Kak Dhisa, dia Kakakku. Entah aku tak tahu apakah dia layak kusebut teman padahal statusnya sendiri sebagai Kakakku. Jumat malam itu, aku seakan lupa daratan. Aku lupa aku siapa, dia siapa. Aku memperlakukannya terlalu jauh, tidak sopan. Aku bodoh dan aku tau itu. Saat itu aku kalap, kehilangan kendali dalam sisi, kehilangan arah yang menuntun. Kesalahan terbesar karna aku lupa sisi hidupnya. Setiap manusia punya sisi diri dan sisi hidupnya masing – masing. Selayaknya sebagai sesama manusia, setiap orang harus pandai memutar etika, bukan melupakan etika. Etika ada bukan untuk dilupakan, etika ada untuk pedoman. Setiap manusia juga punya pedoman hidup, tak terkecuali Kak Dhisa. Tak ada maksud membuat penuntutan, tak ada maksud paksaan. Hanya sebuah maksud untuk membuat sudut pandang tentangnya berubah. Aku tak suka dia di tuntut macam – macam oleh orang yang belum mengenalnya tapi sok – sokan mengenalnya.
Masih segar ingatanku Jumat malam itu. Kita berselisih paham. Cerita yang seharusnya mengalun indah berubah bak mendung hitam menggelayuti mentari, menciptakan hujan yang tak jelas datangnya. Sepotong kalimat yang menciptakan kilatan besar di hatinya. Aku memang tak pantas, aku bodoh, aku tolol. Berkali – kali ku sesali apa yang telah tertulis dan membekas. Aku tak bisa memutar waktu, aku hanya bisa memperbaiki. Bukan memperbaiki waktu, tapi memperbaiki hal bodoh yang telah terjadi. Sebuah percakapan hangat pada awalnya, kemudian balasan – balasan tidak mau kalah satu sama lain. Kita sama – sama tidak mau salah, kita tidak mau dipermainkan. Mungkin kita sama – sama egois, tapi yang aku tau semua orang punya sisi egois masing – masing. Tinggal bagaimana orang itu mengendalikan keegoisannya di depan orang lain.
Paginya, setelah Jumat malam panjang itu, aku dan Kak Dhisa masih saling berkirim pesan. Aku kaget saat membaca kalimat demi kalimat dari Kak Dhisa yang pada saat itu aku ingat betul pukul 05.42. Rasanya seperti perasaan takut akan kehilangan, akan kepergian sesuatu. Iya! Kepergian pemilik suara itu, pemilik jari peseni itu, Kak Dhisa. Seakan – akan dia memberi tanda untuk pamit dari udara. Jujur, aku terluka. Sejak SMS terakhirnya, aku tidak berinteraksi apapun dengannya sampai hari berikutnya. Dan pada hari dimana bendera merah putih dikibarkan, dia pun mengirimiku pesan singkat yang isinya mampu membuatku merasa lebih bersalah padanya. Ya, saat itu aku jatuh. Aku tak tahu lagi harus bersandar pada apa. Tapi, teman – temanku dengan setia hadir untuk memberikan pundaknya untukku jadikan sandaran dan tempat bercerita. Tidak semua. Aku tidak berani menceritakan semuanya. Mungkin aku terlalu penakut. Entah mengapa seperti ada bisikan yang selalu mencegahku untuk menceritakan kejadian Jumat malam itu pada orang lain.
Sejak saat itu, kami berdua saling terdiam. Kami tak pernah bicara satu sama lain. Seperti ada garis orbit yang menghalang diantara aku dan Kak Dhisa. Dan aku sendiri terlalu lemah untuk menghancurkan batasan itu. Akhirnya hari Jumat yang lain, 17 Februari 2012, Tuhan mempersilahkan kami berdua untuk bertemu. Ya, kami bertemu untuk sebuah kegiatan mingguan rutin yang diadakan oleh *sensor* yang kami ikuti. Kami biasa memulai acara tersebut sesaat setelah bel pulang dibunyikan. Tapi entah mengapa, Kakiku terasa lebih berat dari biasa, seperti ada yang mengikat Kakiku dengan erat. Alhasil, aku terlambat ikut acara itu. Hal pertama yang aku pikirkan saat aku membuka pintu adalah “Aku tidak mau melihatnya, tidak boleh!” Aku begitu yakin dan aku melaksanakan perintah dari pikiranku tadi. Sampai dengan selesai, aku sama sekali tidak memperhatikannya, walaupun begitu aku tetap sadar ada sepasang mata mencuri pandang ke arahku, Kak Dhisa. Aku bukan GR, tapi memang ada juga temanku yang mengisyaratkannya padaku. Waktu itu terasa sangat lama, padahal acara tak lebih dari 45 menit, rasanya siang itu berjalan melambat. Entah kenapa.

Butiran Senyum Kemunafikan (Part. 3)

Posted by Aprillia Himatina at 6:48 PM 0 comments


Aku jahat, atau terlalu baik? Terlalu baik itu tidak bagus. Sesuatu yang diselipi kata terlalu lama kelamaan akan menjadi benalu. Benalu hidup yang akan menyedot setiap jengkal perhatian setiap insan manusia. Perhatian yang dibuang sia – sia. Terlalu baik, baik memang bagus, tapi menurutku sendiri, terlalu baik sama saja dengan penuh keikhlasan. Orang yang baik saja ikhlas, apalagi yang terlalu baik? Terkadang perasaan bingung dan pemikiran ganjil ini tiba – tiba saja mengusik pemikiranku. Membuyarkan lamunanku, dan mengejek setiap jengkal hidupku.
Mungkin aku salah, menyuruh orang lain berubah tanpa arah. Aku tak bisa jelaskan, mengapa, bagaimana, entah tak tahu jawaban apa yang harus aku beri. Caci maki dari para petinggi yang seakan memerintahku, menghipnotisku untuk mengatakan hal suram itu kepada Kak Dhisa. Entah sampai saat ini, aku tak tahu bagaimana keadaannnya, entah keadaan fisik atau hatinya. “Aku harus tahu! Aku ingin tahu tentangnya, bagaimanapun caranya!” lantunan kalimat yang benar – benar terucap dari jiwa yang penuh rasa tanya.
Semakin aku memaksakan diri untuk mengetahui, semakin aku merasa tak mengerti. Ada semesta rumit yang mengorbit dalam peredaran nafasku dan Kak Dhisa. Tercipta semacam negeri antah berantah yang menjadikan kita sebagai penduduk yang hidup di dalam ketidakjelasannya. Sosok Hima, yang dulu katanya ceria sekarang lebih sering melamun, menggumamkan bait – bait lagu duka. Itulah aku sekarang. Kehilangan teman, kehilangan arah, dan kehilangan tujuan. Aku kebingungan, mungkin juga kamu, Kak Dhisa Claudia.
Dhisa Claudia, entah teman atau Kakak. Dia begitu sempurna melengkapi setiap detik di hidupku. Dia teman yang baik. Dia selalu bisa menghangatkan suasana, suasana yang sekalipun dingin, membeku seperti es dalam gelas tertutup. Berbicara tentang gelas, gelas itu berguna. Gelas selalu bisa menjadi tampungan bagi orang – orang yang membutuhkannya untuk ditampungi air yang akan mengobati rasa hausnya. Haus akan segala hal, segala hal yang bersifat kering sekalipun. Kak Dhisa juga teman baikku, dia bijaksana. Entah sudah berapa kali tekanan darahnya naik karenaku, entah berapa kali dia memarahiku. Tapi entah mengapa aku menyukainya. Aku menyukai kemarahannya, yang merupakan tanda dia sayang dan peduli padaku.
Kak Dhisa, dia temanku. Teman yang belum lama masuk merengkuh kehidupanku. Dalam setiap kesempatan yang Tuhan berikan, entah mengapa Tuhan mempertemukanku dengannya. Tak pernah terbersit apalagi terpikir bisa mengenalnya seperti ini. Dia mampu mengenalku saat aku enggan mengenal diriku. Ketika aku kehilangan sosoknya, dia selalu bisa temukan cara untuk kembali. Kapanpun, setiap kesempatan, hal buruk yang terjadi, dan kulupa hal baik yang kupunya, Kak Dhisa ingatkanku. Rangkaian cerita kegembiraanku, kubagi denganmu, dan aku semakin bahagia, tingkat kegembiraanku melonjak naik. Cerita pilu yang aku punya seperti hilang, lenyap seketika saat kubagi denganmu. Saat aku ingin berhenti berjalan, aku lelah menjalani hari, dia selalu membuatku tetap berjalan. Sedikit demi sedikit. Sampai Selesai.

Monday, December 10, 2012

I Swear I'll Change :O

Posted by Aprillia Himatina at 12:30 PM 0 comments
Ini lirik lagu dari Attack Attack! yang aku pikir "It is SO DAMN COOL!!! :D"
Some of the lyrics express my feeling :')
Yeah,although the kind of the song is Hardcore ._.v but, I have something to tell to you...
The lyrics in the hardcore song almost all of them is so cool, so touch exactly, but... the music makes it rather bad :s
This! Enjoy at thisssss :D

Seeing everyone's true face
Makes me wish they would keep their masks on.

Cause I don't want to know
Who you really are

I thought you would've learned your lesson by now.

True face exposed
Dark motives in the mind
Was listening too scary for you?
You haven't changed, you never will.
You never will

You and I will never be the same
You said you tried, but you never changed.

You can hide and say you're not to blame
I thought you would've learned your lesson by now.
I was wrong
Something in me still has love for you
I don't know why
Everyone is not as good as they seem
Trust in me, trust in me

I never knew
That lying came so natural to you

Cause I can't bare to see
The man you're gonna be
I thought you would've learned your lesson by now
..............


What do you think? :o That's cool, right? Hahaha
The point is............
"Everyone has their true face, yeah..true face. It didn't depends for something or someone, and that's the people actually. And better if we would take a lesson from all of the things that happen to us. Keep smiling, keep dreaming, keep coolin' (?), and calm :)"


himpret

Sunday, December 9, 2012

Butiran Senyum Kemunafikan (Part. 2)

Posted by Aprillia Himatina at 9:12 PM 0 comments


Aku pernah meminta Kak Dhisa menceritakan apa yang selama ini ia rasakan. Entah rasa ataupun perasaan yang tak pernah mampu terucap oleh kata. “Ceritakan apa yang kamu rasa” Aku dan Kak Dhisa selalu takut menghadapai kenyataan. Kenyataan seakan siap menerkam mangsanya yang salah dalam bicara. Kenyataan seakan menjadi bayangan yang tak dapat lepas dari empunya. Kenyataan adalah fakta, bukan opini atau fiktif belaka. Entah disini batas keteguhan hati kita diuji. “Kita siapa?” Kita. Hima dan Kak Dhisa. Batas keteguhan diuji untuk tahu seberapa besar kekuatan doamu dan doaku saling menyentuh, menyentuh kalbu. Menghangatkan satu sama lain.
          Inilah fase dimana keterbatasan kita sebagai manusia tidak utuh, sebagian hilang, entah terbang melayang kemana. Tak ada tatapan mata, tapi hati terus berkata – kata. Aku semakin bingung dengan Jumat malam ini. Semua terasa berbeda. Keingintahuan akan asa berubah seketika. Asa itu berubah menjadi abu, tiada pernah seorangpun menyangka. Api yang membakar abu kini pun telah padam, berganti menjadi gejolak kilatan – kilatan dahsyat yang siap merenggut pemain – pemainnya. Termenung, terdiam, sunyi senyap melanda. Detakan jarum jam mengiringi drama Jumat malam ini. “Jumat malam yang berbeda”, pikirku.
          Sudah cukup lama si pemilik jemari peseni, Kak Dhisa, memicingkan matanya untuk memastikan tulisan apa yang ada di depannya. “Tulisan yang benar – benar aneh!” Hal terakhir yang ia gumamkan ketika detakan jam disampingnya terdengar melambat. Dia roboh, tersapu oleh histeria Jumat malam. Terlalu penat untuk dipikirkan, terlalu capek untuk dipedulikan. Hari semakin malam dan HP disampingnya masih terus berkedap – kedip memancarkan sinarnya. Sinar pemberitahuan, bukan kerusakan. Kalimat – kalimat di Hpnya yang rusak!
          Perempuan berambut hitam panjang menjuntai juga kiranya sudah lelah, dia roboh dalam balutin selimut coklatnya. Terlalu lelah untuk meluruskan jalan yang berkelok, jalan yang dibuatnya sendiri. “Aku yakin akan ada waktu yang tepat untuk membayarnya” Perempuan yang tak lain adalah aku itu kemudian beranjak ke peraduannya. Retorika hidup, aku pikirkan hal itu sekali lagi. Sampai mata ini menutup dengan sendirinya, dan HP di genggaman. Aku tak sanggup, aku lelah. Rutinitas harian yang menguras kadar keringat. Panas!
          Tak sadar, Jumat malam tadi titik mula permasalahan hidup muncul. Bukan permasalahan sederhana, tapi permasalahan yang membahana. Hingga tak terasa ada rasa hina menancap di dada. Ya, ini salahku. Aku hanya berusaha membangunkan jalan untuk Kak Dhisa, tapi jalan pintas yang kuambil salah. Estetika kulupakan, hanya demi satu ambisi belaka. Membahagiakannya. Hari ini ke sekolah, besok ke sekolah, dan begitu seterusnya hingga selesai. Aku jadi malas untuk sekolah, bukan karna pelajarannya. Tapi karna aku akan melihat Kak Dhisa yang sudah tersakiti oleh perempuan berambut hitam panjang menjuntai ini.
          Ingin tahu, perasaan yang sedari tadi aku pikirkan. Perasaan yang bukan hanya sekedar dirasakan. Aku cari tahu. Pergi kesana kemari, mencari jawaban dari tanda tanya dihati, tapi tak kunjung kudapat yang pasti. Setiap menit, jam, hari, aku selalu ingin mengetahui. Keadaan, raut muka, seberapa sedih dirinya, atau bahkan seberapa bahagiakah Kak Dhisa sekarang? Aku takut menatapnya, aku tak berani. Hanya rasa sedih menggeluti saat Kak Dhisa terlihat dari ujung pelupuk mataku. Batinku mengerang, sakit menyaksikan kepercayaan itu tiba – tiba hilang. Pikiranku melayang, membayangkan betapa marahnya dia padaku. 

(to be continued...)

himpret

Wednesday, December 5, 2012

Butiran Senyum Kemunafikan (Part 1)

Posted by Aprillia Himatina at 9:38 PM 0 comments

Jumat malam, 10 Februari 2012. Kala matahari telah bergegas ke asalnya, kala rembulan memancarkan cahayanya. Jemari – jemari lentik menari di atas keypad HP milik seorang perempuan berambut panjang hitam menjuntai. Ya, itu aku. Panggil saja Hima. Tak kurang dari dua jam, HP ini terus bergetar, menawarkan sensasi – sensasi cerita yang terkadang tak bisa di nalar. Setiap menit, tulisan itu terus muncul. Muncul ke pikiranku, membuat imaji diriku semakin tak menentu. Detik, menit, jam, seakan berlalu dengan leganya tanpa punya akal. Tak pikirkan perasaan. Satu kalimat, detik itu seakan – akan berhenti dan membeku. Nafasku tercekat, terhambat, pikiranku tersumbat. Menit yang tadinya dipenuhi kupu – kupu yang beterbangan, sekejap berubah. Berubah menjadi lebah yang seakan menyengat kulit. Semua berbeda, hilang dalam sekejap. Senyum yang tadinya melenggang indah di bibirku berubah menjadi muka yang melipat, menyesali sesuatu. Suatu kebodohan, yang tak seharusnya disampaikan.
          Sosok perempuan di sudut lain juga sedang sibuk bertanya – tanya dengan malam. Dia terlihat linglung, dia bingung, pikirannya melambung. Menerka apa yang terjadi, hujan batin apa yang ia dera saat ini. Hujatan? Cambukan? Cacian? Atau apa? Semuanya terasa ganjil, tak seperti biasa. Senyum yang biasanya selalu terpampang di wajahnya kini mulai berganti dengan lipatan kening serta picingan mata. Matanya sendiri menembus angkasa raya, membuat tanda tanya di antara berjuta bintang. Hampir tengah malam, pukul 22.00 perempuan itu masih sibuk ‘bermain’. HP touchscreen tergenggam erat diantara jari jemarinya, jari – jari lentik seorang peseni. Beberapa tulisan menaik turunkan darahnya, memainkan nadinya lebih cepat. Kaki yang semula dipenuhi darah kemudian hilang. Darah itu hilang bergerak naik ke atas. Memuncak dan hampir menyemburat. Tetapi dia bisa tahan rasa sakit itu, dia bisa pendam rasanya, dan dia bisa buang egonya. Dia perempuan kolot. Dia sendiri yang membuat pengakuan akan dirinya itu, sisi lain dimana orang lain terkadang tak dapat menerimanya apa adanya. Pakai topeng, hiasan wajah. Semua terlihat sempurna. Bibir yang tersenyum mengembang, mata yang menyiratkan kemunafikan. Dunia penuh topeng, jiwa yang matang akan jatuh karenanya. Disitulah ketabahan seseorang dapat dibaca. Dia atau kamu yang ada disana. Karna dia dan kamu adalah seorang, dengan tubuh dan watak yang sama.
Tak tahu kemana arah jalan bicara, tapi semua mengalir tanpa putus. Walaupun setetes air mata menjadi tampungannya, namun tetap ada saja ceria menghiasi muka. Malam itu, aku tak bermaksud mengusikmu. Seperti hal sederhana yang selalu kamu ceritakan padaku. Sejenak kutatap layar HP, arti kata – kata itu sungguh merasuk menyeruduk dari jiwa sampai pikiran. Tak tampak lagi candaan, yang tampak hanyalah rasa emosi yang melayangkan salahnya padaku. Yang ada hanya kecewa, rasa kecewa terhadap seorang perempuan berambut hitam panjang menjuntai yang sedari tadi khawatir memikirkan seseorang diseberang. Kesalahan! Salah bicara, salah kata, salah presepsi. Retorika kehidupan seakan berputar semena – mena tanpa memandang pelakunya. Tanpa melihat si empunya kebingungan menghadapi gejolak dunia.
           Terlalu berbelit, rumit, dan membelit. Semesta raya rasanya belum mau memberikan jalannya untuk aku dan dia. Perempuan dengan rambut panjang menjuntai dengan seseorang yang berjari peseni. Malam Jumat ini belum berkahir, sang empunya masih menyediakan waktu untuk kita bicara. Pelurusan otak, yang tadinya melenceng agar kembali ke topik yang benar. Pembicaraan kita sungguh ambigu! Kita punya presepsi, tapi tak sama. Tak ada yang sama. Arah pembicaraan dari A sampai Z tak dapat titik utuhnya. Selalu terpotong kata tanya, tanda tanya yang makin menghancurkan jalan bicara.

to be continued.... (inspirate by dwitasari)

Himpret

Introducing :)

Posted by Aprillia Himatina at 9:26 PM 0 comments
Aku mau ng.post tentang cerpenku dulu waktu kelas X :)
What do you think? Oke ya,sip :D
Waittttt...
I'll be there (?) hahahaha
Let's check the first part after this post.
Enjoy at them :D

himpret

Monday, December 3, 2012

Ask Me :p BRIDGET

Posted by Aprillia Himatina at 7:32 PM 0 comments
"Do you see a man coming into my life? I know they say good things come to those who wait---so it should be pretty good, shouldn't it?"

Well, let's look on the bright. You have learned an important lesson about what you want in a relationship, and that doesn't include feeling used. But part of life's lessons is to experience a broken heart now and again. You wil find a nice man. I feel you could meet someone from the mainland :)


himpret


Some Sentences (?) Idk

Posted by Aprillia Himatina at 7:24 PM 0 comments
Emmm.. Confused with the title? Yeah, me too :| hahahaha
I just found this sentences in my english book (read : buku paket) and I think this is....nice ._.
Langsung aja lah ya,daripada aku tambah keliatan gak mutu -_-

"What do you think I should buy her/him for his/her birthday?"
"Should I try to talk with her/him about this matter again?"
"If you were me, what would you tell her/him?"
"If you were in my situation, would you forgive her/him?"
"Do you have any advice for me?"
"Can you give me some advice?"
"If I were you, I'd stop writing her/him."
"Why don't you try calling her/him tonight?"
"Try ignoring her/him for a while."

"Can I talk to you? I need your opinion about something."
"Are you busy? I really need some advice about a problem I have."
"Do you have time? I really need some advice about a problem I have."
""What's the problem?"
"I'm listening. What's wrong?"
"Go ahead. Tell me your problem."

Yang fontnya gak normal itu maksudnya yang tak "like" gitu u.u
Okay,itu baru sebagian ya,wait for the next readerssssss :D


himpret

Sunday, December 2, 2012

New Day :D

Posted by Aprillia Himatina at 10:19 PM 0 comments
Hellooooooo !!!!!

WELCOME TO DECEMBER :D

Welcome a new month,
welcome a new story,
welcome a new life,
welcome a new friend,
welcome my day,
welcome "rain",
welcome my whole month and welcome YOU!

"YOU" <- maybe you're curious and kepo about this,isn't it? :p
YOU : everyone in my life :) I don't know how many people in this month who will walking beside me :"
I HOPE IT'S STILL MY OLD PEOPLE :) yeah,right...my friend,my sister at school,my MPK-erz,my parents,and many more :D especially a special boy, you :)

@himatina_AHR #DecemberWish No remedial, no bad marks on my report card,amin
@himatina_AHR #DecemberWish no bad mark from all subjects, my parents proud, wallet get fatter, new friend, "kakak adek" :*, always smile, no more tears:)

Hope it will come true O:)


himpret

Friday, November 30, 2012

Hey, Good Night! :D

Posted by Aprillia Himatina at 10:51 PM 0 comments
Good Night ! It's a new day :D

Forget the past and move on \m/

Idk why I'm always can't sleep. 

Miss hearing your voice. I hate holidays. I want my

school days back. haha hell no. 

I just miss everyone. Have a nice day everyone :D


Himpret

Favourites #Randomization

Posted by Aprillia Himatina at 10:31 PM 0 comments
Emm.. aku cuma mau ngeshare tentang beberapa tweet terfavoritku :D hahaha
Check this out dude,

@parisnotes Sebenarnya, aku tak pernah berharap jadi orang penting dalam hidupmu. aku hanya ingin kamu tau, aku menyayangimu. #loveinparis

@himatina_AHR #MentionSomeoneYoureGladYouMet I'm glad I met everyone I've met. Because friends made me happy and haters made me strong :')

@NoteLoveinParis Kamu adalah orang yang bisa bikin aku senyum tanpa sebab. #LoveinParis

@NoteLoveinParis Kamu adalah orang bisa bikin aku ngerasa kehilangan saat kamu ga ada disisi aku walaupun cuma sebentar. #LoveInParis

@UntukSeseorang If someday you can't find me, just go to the nearest cemetery and then find a tombstone with my name written in it :)

@boyposts Yes, I'm upset. It could be because I thought I actually meant something to you, I thought you cared. But I was wrong.

@NoteLoveinParis Kamu adalah orang yang tepat di saat yang tepat. Bahkan di saat aku gak pengen senyum kamu bisa bikin aku tertawa lepas :) #LoveInParis

@NoteLoveinParis Kebahagiaan kamu lebih berharga dibanding kebahagiaan aku sendiri. #LoveInParis

@Listentomaheart Inilah aku apa adanya, yang ingin membuatmu bahagia.

@buatkamunih Kadang kesel kenapa berantem mulu, tapi kadang berantem itu jadi hal yang dikangenin. #FreakFeeling

@NoteLoveinParis Kayanya kamu ga percaya sm aku, padahal slama ini aku udah slalu ngbela kamu, tp skrg? kamu ga bsa lakuin hal yg sama ke aku :( #LoveInParis

@FRIENDSHIP I'm too kind, and that's how I get hurt.

@IngatGaa Aku Kangen kamu :') Kangen candaan kamu , kangen perhatian kamu , kangen wajah kamu , kangen senyum kamu :')

@himatina_AHR "jika memang saat dipelukanmu aku harus menutup mata selamanya, aku ingin selamanya ada di pelukanmu :)"

@himatina_AHR "mata ini memang meneteskan air mata, tapi air mata kebahagiaanku karnamu :)"

@NoteLoveinParis Kamu nggak sendirian,Aku ada disini buat kamu.

@damnitstrue I just want you to hug me tight, and tell me everything is going to be alright.

@himatina_AHR "mungkin dimatamu aku belum sepenuhnya dewasa, tapi aku yang belum dewasa ini bisa mengimbangimu, membuatmu bahagia bisa mengenal anak kecil sepertiku"

@himatina_AHR bukan aku yg bakal menjauh, tapi (harus) kamu... #1

@himatina_AHR daripada yg keliatan menjauh kan ya #2

@himatina_AHR sayang itu tanpa alasan, tapi menjauh itu perlu alasan #iklan #serr

@himatina_AHR [lanjut] lebih baik kamu benci jika itu memudahkanmu menjauh... #3

@himatina_AHR bukan mau terlihat "jahat",tapi ini demi perasaanmu... #4

@himatina_AHR lebih baik kamu menangis kecewa daripada kamu tahu bahwa niat yang sebenarnya adalah menjauh dari kamu... #5

@himatina_AHR klo udah dikasih kepercayaan jaga kepercayaannya dong, jangan malah di sia-siain :) #7

@himatina_AHR katanya mau berubah,kok belum ada bukti otentiknya hayooo... #8

@himatina_AHR seburuk apapun, klo kamu punya tekad dan mau usaha, insyaAllah bisa :) #9

@PEPATAH Kadang, karena tak ingin menyakiti perasaan seseorang, kamu penuhi apa yg dia inginkan. Dan tanpa kamu sadari, dirimulah yg akhirnya terluka

@PDianitaa Really really love it!!!!!!! @himatina_AHR (˘⌣˘) ε˘`) (ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)

@PDianitaa yang didalem mini blackbox :') RT @himatina_AHR : :* yang mana? hahah ._. RT @PDianitaa Really really love it!!!!!!! @himatina_AHR (˘⌣˘)

@PDianitaa terharu banget, makasih makasih makasih bangeeett :') ({}) @himatina_AHR

That's a little of my "favourites" on my account twitter (@himatina_AHR). I know it's not important for you (read: readers), I just wanna share a half of my favourites parts in my life :D syubidudu~


Himpret

Tuesday, November 27, 2012

Take A Pict

Posted by Aprillia Himatina at 10:43 PM 0 comments




Friday, March 23, 2012

Never Too Late

Posted by Aprillia Himatina at 9:16 PM 0 comments
Writing hereCause there's nothing left hereFor me to doBut please know thatI'm trying to make up for my mistakesAnd you're moving onWith guilty memoriesBut I was wrongTo ever test usThis broken road is more than I can take
So this is the way that I'll tell youThat I'll leave you alone if you want me toBut I've had enough of this life aloneI'll give it up this time I knowI don't deserve to tell you that I love youThere's nothing in this world I'd take above youI'm dead insideBring me back to life
I'll leave this note for you to readSo you won't forget that all I need is youIs you!!And the world is not so clear anymoreSince the day that you walked right out that doorI knew all I need is you

 

~ A Little Story ~ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review